Jumat, 13 Juni 2008

MENGHADAPI KENAIKAN BBM

Wah, harga BBM naik lagi. Alasannya, sih klise, karena pemerintah tidak kuat menanggung subsidi BBM. Basi! Mungkin begitu kata Anda. Eits...Jangan keburu marah dulu. Langkah pemerintah ini terpaksa dilakukan untuk mengurangi dana subsidi BBM.

Jelasnya begini. Kalau Anda selama membeli bensin seharga Rp 2. 400. Padahal harga sebenarnya lebih tinggi dari itu. Jadi selama ini pemerintah yang nombokin selisih harga itu. Makanya, setiap Anda mengisi bensin untuk motor atau mobil Anda, sebagian dibayari pemerintah. Cara ini tentu akan memberatkan pemerintah. Makanya agar jumlah subsidi berkurang, harus ada kenaikan harga BMM.

Tulisan saya di sini bukan untuk membela pemerintah, lo. Di satu pihak, saya bisa merasakan penderitaan yang Anda rasakan sekarang. Tapi di lain pihak, saya bisa memahami apa yang dilakukan pemerintah. Jadi, dari ngedumel, mending kita konsentrasi bagaimana cara kita menghadapi kenaikan harga BBM kali ini.

A. Tinjau Kembali Pengeluaran Anda.
Dalam hidup ini kita selalu punya keinginan dan kebutuhan. BBM adalah kebutuhan Anda. Bagaimana dengan busana? Itu bagian dari keinginan Anda. Tanpa sadar kita sering protes saat harga kebutuhan naik.

Namun Anda sering tak peduli saat barang-barang keinginan Anda naik. Misalnya, Anda sering tak peduli saat harga baju Anda naik. Begitu juga harga sepatu yang dibeli sang suami. Bahkan Anda pun tak protes, saat harga rokok yang diisap suami juga "ganti" harga.

Jadi, saran saya, tinjau kembali apakah Anda bisa mengurangi barang atau jasa yang merupakan keinginan-keinginan Anda. Ini harus Anda lakukan karena penghasilan Anda belum naik kan? Jadi, saran saya, sebaiknya Anda lebih mengutamakan kebutuhan dari pada keinginan. Coba lihat juga pos-pos pengeluaran Anda dan lakukan prioritas untuk pengeluaran-pengeluaran yang lebih penting terlebih dahulu.

B. Perhatikan pemakaian BBM Anda.
Kalau Anda banyak menggunakan BBM untuk kendaraan Anda, coba lihat lagi bagaimana cara Anda mengemudikan kendaraan. Mengemudikan kendaraan dengan serabutan dan ugal-ugalan bikin bensin Anda lebih banyak terbuang percuma. Coba menyetir lebih halus. Jangan tancap gas tiba-tiba atau mengerem mendadak.

C. Tambah Sumber Pendapatan Anda.
Kenaikan BBM selalu diikuti dengan kenaikan barang lainnya. Dan ini makin berat karena penghasilan masih tetap. Karena itu, saya tak bosan mengingatkan, kunci dalam menghadapi kenaikan harga barang, salah satunya adalah punya sumber penghasilan tambahan.

Banyak hal yang bisa dilakukan kok. Misalnya dengan berdagang baju atau mengajar sesuai ketrampilan yang Anda miliki. Jadi, enggak susah, kan, punya penghasilan tambahan?

Tapi saya yakin, melakukan tiga langkah di atas tidak mudah. Tapi yang paling penting menurut saya, mencoba tentunya jauh lebih baik daripada Anda tidak melakukan apa-apa sama sekali.

Tidak ada komentar: